Saat mengerjakan bagian-bagian untukMesin CNC Dirgantaraaplikasi, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti bentuk, berat, dan daya tahan komponen. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi nilai penerbangan pesawat. Selama bertahun-tahun, material pilihan untuk aplikasi luar angkasa adalah paduan aluminium. Namun, pada pesawat jet modern, hanya menyumbang 20% dari struktur.
Namun, penggunaan material komposit seperti polimer yang diperkuat karbon dan sarang lebah semakin meningkat di industri dirgantara modern karena permintaan akan pesawat ringan. Dalam beberapa tahun terakhir, produsen dirgantara mulai meneliti alternatif pengganti paduan aluminium, salah satunya adalah baja tahan karat kelas pesawat terbang. Penggunaan baja tahan karat ini pada komponen pesawat baru semakin meningkat. Artikel ini akan menjelaskan kegunaan dan perbedaan paduan aluminium dan baja tahan karat pada pesawat modern.
Mesin CNC Dirgantarabagian paduan aluminium untuk aplikasi
Aluminium merupakan bahan yang relatif ringan, dengan berat sekitar 2,7 g/cm3 (gram per sentimeter kubik). Meskipun aluminium lebih ringan dan lebih murah dibandingkan baja tahan karat, namun tidak sekuat dan tahan terhadap korosi seperti baja tahan karat. Baja tahan karat lebih unggul daripada aluminium dalam hal daya tahan dan kekuatan.
Meskipun penggunaan paduan aluminium telah menurun dalam banyak aspekMesin CNC Dirgantaraproduksinya, paduan aluminium masih banyak digunakan pada pesawat modern. Aluminium tetap menjadi bahan yang kuat dan ringan untuk banyak kegunaan tertentu. Karena keuletannya yang tinggi, mudah untuk diproses dan relatif murah dibandingkan dengan banyak material komposit atau titanium. Hal ini juga dapat diperkuat lebih lanjut dengan memadukannya dengan logam lain seperti tembaga, magnesium, mangan dan seng atau dengan perlakuan dingin atau panas. Ketika aluminium terkena udara, ikatan oksidasi kimia yang erat mengisolasi aluminium dari lingkungan. Fitur ini membuatnya sangat tahan korosi.